Kamis, 11 Maret 2021

Gerbang logika dan aljabar boolean part 2

 GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

1. Peran Gerbang Logika   
Gerbang logika dapat digunakan untuk merancang dan mendesain sistem digital yang dikendalikan oleh level masukan digital dan menghasilkan sebuah keluaran yang bergantung pada rangkaian logika itu sendiri. Gerbang logika banyak digunakan untuk praktek di laboratorium pada pembahasan mengenai elektronika digital.
2. Peran Aljabar Boolean
Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.

Penyederhanaan Logika
Metode Penyederhanaan Logika

Ada beberapa metode untuk menyederhanakan logika di antaranya :
a. Karnaugh Map
b. Diagram Venn
c. Quinne_Mc Cluskey
A.  Karnuagh Map

Karnaugh Map Method (metode peta Karnaugh ) adalah metode untuk menyederhanakan persamaan aljabar Boolean. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Maurice Karnaugh pada tahun 1953 yang merupakan penyederhanaan dari metode Veitch Chart (Kartu Veitch).

Langkah-langkah menggunakan metode peta Karnaugh adalah sebagai berikut

1. Pastikan terlebih dahulu persamaan Boolen berada dalam bentuk standar. Dalam hal ini saya menggunakan standar SOP (Sum Of Product).

Contoh :

Km1

2. Susun tabel kebenaran untuk persamaan di atas

km2

3. Buat peta Karnaugh dengan jumlah kotak 2n dengan n = banyaknya variabel. Dari contoh di atas, terdapat 3 variabel sehingga kotak peta Karnaugh adalah 23 = 8 kotak. Dan masukkan minterm (m) dari tabel kebenaran ke dalam kotak yang sesuai.

km3

4. Buat loop atau kelompok pada minterm-minterm yang berdekatan dengan banyaknya anggota kelompok 1, 2, 4, 8 atau 16 supaya dapat dihilangkan minterm yang berlawanan.

km4

Pada tabel Karnaugh di atas terdapat kelompok dengan 2 anggotam minterm yaitu kelompok biru dan kelompok merah. Masing-masing kelompok beranggotakan 2 minterm. Maka persamaan minimum dapat diperoleh dari gabungan minterm yang ada pada tiap-tiap kelompok yaitu :

km5

5. Tulis ulang bentuk minimum dari persamaan aljabar Boolean yaitu :

km6

6. Buat rangkaian digital dengan menggunakan persamaan minumum pada no 5

Kmap1

Gambar 1 rangkaian digital untuk persamaan no 5

Metoda peta Karnaugh sangat berguna dan efektif untuk mendesain rangkaian digital terutama untuk rangkaian-rangkaian digital dengan banyak variabel.

B. Diagram Venn


Salah satu cara untuk memudahkan untuk melukiskan hubungan antara variabel dalam aljabar boolean adalah dengan  menggunakan diagram venn. Diagram ini terdiri dari sebuah segi empat yang didalamnya dilukis lingkaran-lingkaran yang mewakili variabelnya, satu lingkaran untuk setiap variabelnya. Masing-masing lingkaran itu diberi nama menurut variabel yang diwakilinya. Ditentukan bahwa semua titik diluar lingkaran itu tidak dimiliki oleh variabel tersebut. Misalnya lingkaran dengan nama A, jika dalam lingkaran itu dikatakan bernilai 1, maka diluar a dikatakan bernilai 0. untuk dua lingkaran yang bertumpang tindih, terdapat empat daerah dalam segiempat tersebut.Diagram venn hanya cocok apabila jumlah variabelnya tidak lebih dari 3, karena bila lebih dari 3 variabel akan sulit menghitungnya.
3.2.1. Diagram Venn 2 Variabel.
c. MetodeQuinne_Mc Cluskey
Dengan Peta Karnaugh, penyelesaian persamaan lebih dari empat variabel adalah kompleks. Metode tabulasi dari Quine-Mc.Cluskey dapat membantuk menyelesaiakan persamaan 
yang kompleks tersebut.
Metode tabulasi Quine-Mc.Cluskey terdiri dari dua bagian, yaitu :
a.    Menentukan term-term sebagai kandidat (prime implicant)
b.    Memilih prime implicant untuk menentukan ekspresi dengan jumlah literal sedikit.

Contoh kasus :
Sederhanakan F(w,x,y,z) = ∑m(0,2,3,6,7,8,9,10,13)

Langkah  langkahnya adalah sebagai berikut :
A.    Menentukan term-term sebagai kandidat (prime implicant)
A.1.Susun tabel minterm,  bentuk biner dari minterm,  dan banyaknya angka 1 pada kode biner tersebut.
Minterm
Bentuk biner
Jumlah angka 1
m0
0000
0
m2
0010
1
m3
0011
2
m6
0110
2
m7
0111
3
m8
1000
1
m9
1001
2
m10
1010
2
m13
1101
3




Kelompok
Jumlah angka 1
Minterm
Bentuk biner
0
0
m0
0000
1
1
1
m2
m8
0010
1000
2
2
m3
0011
2
2
2
m6
m9
m10
0110
1001
1010
3
3
3
m7
m13
0111
1101
A.2.Urutkan dan kelompokkan data pada tabel diatas berdasarkan jumlah angka 1 yang terdapat pada  kode binernya.





A.3Pasangkan dua buah minterm dengan ketentuan sebagai berikut :
-  Kedua minterm tersebut hanya memiliki perbedaan 1 digit pada kode binernya
-  Kedua minterm harus dari 2 kelompok yang berbeda dan dari kelompok yang berurutan
-  Mengganti digit yang berbeda dengan tanda “-” dan hasil pasangan yang didapatkan kita
masukkan ke tabel baru yang disebut tabel “Kubus-1”




Contoh 1 :
m0 (0000) dan m2 (0010) BOLEH dipasangkan.
Karena :
·   memiliki perbedaan 1 digit pada kode binernya yaitu digit 2-an
·   m0 dan m2 berasal dari dua kelompok yang berurutan yaitu kelompok-0 dan
kelompok-1
·   sebagai hasil pemasangannya adalah 00-0 (pada digit yang berbeda diganti dengan -)
·   setiap kali kita menyusun pasangan, jangan lupa untuk memberikan  tanda ( √ ) pada minterm yang terlibat, tanda ini sebagai pengingat bahwa minterm tersebut pernah  dipasangkan.

Secara keseluruhan pasangan yang BOLEH dilakukan antara lain :

Pasangan minterm
Hasil pasangan
m0 (kelompok 0)
m2 (kelompok 1)
0000
0010
00 -0
m0 (kelompok 0)
m8 (kelompok 1)
0000
1000
-000
m2 (kelompok 1)
m3 (kelompok 2)
0010
0011
001-
m2 (kelompok 1)
m6 (kelompok 2)
0010
0110
0-10
m2 (kelompok 1)
m10 (kelompok 2)
0010
1010
-010
m8 (kelompok 1)
m9 (kelompok 2)
1000
1001
100-
m8 (kelompok 1)
m10 (kelompok 2)
1000
1010
10-0
m3 (kelompok 2)
m7 (kelompok 3)
0011
0111
0-11
m6 (kelompok 2)
m7 (kelompok 3)
0110
0111
011-
m9 (kelompok 2)
m13 (kelompok 3)
1001
1101
1-01

Kelompok
Jumlah angka 1
Minterm
Bentuk biner
tanda
0
0
m0
0000
1
1
1
m2
m8
0010
1000
2
2
m3
0011
2
2
2
m6
m9
m10
0110
1001
1010
3
3
3
m7
m13
0111
1101


Catatan
 :
Tidak boleh  memasangkan   buah  minterm  yang  memiliki  perbedaan  lebih  dari   digit Pada kode binernya.
Tidak  boleh  mernasangkan   buah  minterm  yang berasal  dari  dua  kelompok  yang tidak berurutan


Dari pemasangan yang dilakukan akan didapatkan table minterm dan table kubus-1 sebagai berikut :

Tabel Kubus-1
m0,m2
m0,m8
00-0
-000
m2,m3
m2,m6
m2,m10
m8,m9
m8,m10
001-
0-10
-010
100-
10-0
m3,m7
m6,m7
0-11
011-
m9,m13
1-01












Lakukan pemasangan serupa terhadap data hasli yang tertera pada kubus-1 dan tuliskan hasilnya pada kubus 2.

Kubus-1
m0,m2
m0,m8
00-0
-000
m2,m3
m2,m6
m2,m10
m8,m9
m8,m10
001-
0-10
-010
100-
10-0
**

m3,m7
m6,m7
m9,m13
0-11
011-
1-01
**

Catatan :
Tanda bintang ( ** menandakan bahwa minterm tersebut belum pernah mendapat pasangan pada proses membentukan tabel kubus berikutnya.
Minterm ini dinamakan sebagai Prime Implicant.
 





Kubus-2
m0,m2  &  m8,m10
-0-0
m0,m8  &  m2,m10
-0-0
m2,m3  &  m6,m7
0-1-
m2,m6  &  m3,m7
0-1-

Kubus-2
m0,m2  &  m8,m10
-0-0
m2,m3  &  m6,m7
0-1-
Jika pasangan minterm menghasilkan kode biner yang sama maka cukup ditulis salah satu saja. Sehingga tabel kubus-2 menjadi :



A.4.    Jika masih menungkinkan lakukan pemasangan lagi terhadap data pada kubus-kubus berikutnya hingga tidak ada lagi data pada kubus terakhir yang bisa dipasangkan lebih lanjut.
A.5.    Jika sudah tidak ada lagi yang bisa dipasangkan seperti pada kubus-2, sebenarnya kita sudah mendapatkan prime implikant.
Kubus-2

m0,m2  &  m8,m10
-0-0
**
m2,m3  &  m6,m7
0-1-
**






Pada contoh ini kita mendapatkan 4 prime implicant yaitu :
m8,m9                                      1 0 0  -
m9,m13                                    1 -  0 1
m0,m2 & m8,m10                    -  0 -  0
m2,m3 & m6,m7                →         0 -  1 -

B.    Memilih prime implicant untuk menentukan ekspresi dengan jumlah literal sedikit

B.1  Susun tabel prime implicant (lihat tabel berikut ini).

Flag
Prime Implicant
m0
m2
m3
m6
m7
m8
m9
m10
m13

m0,m2 & m8,m10
*
*



*

*


m2,m3 & m6,m7

*
*
*
*





m8,m9





*
*



m9,m13






*

*



















B.2  Beri tanda  pada kolom flag untuk kelompok prime implicant yang memiliki kolom bertanda * satu buah saja

Flag
Prime Implicant
m0
m2
m3
m6
m7
m8
m9
m10
m13
m0,m2 & m8,m10
ê
*



*

ê

m2,m3 & m6,m7

*
ê
ê
ê





m8,m9





*
*


m9,m13






*

ê

















Catatan :   pada  kelompok  prime  implicant  m8,  m9  tidak  diberi  tanda  ê’  karena  tidak  memiliki kolom  yang  hanya  memua t satu  tanda  * 

B.3  Prime Implicant  yang  memiliki  tanda ê ‘  adalah  yang  terpilih  untuk  penyusunan  fungsi boolean  yang  dimaksud.
 Susun fungsi boolean berdasarkan prime implicat yang terpilih, yaitu :
m0,m2 & m8,m10            - 0 – 0        x’ z’
m2,m3 & m6,m7             :  0 – 1 -       w’y
m9,m13                          :  1 – 0 1      wy’z


Jadi fungsi boolean yang dimaksud adalah :

F(w,x,y,z) = x’ z’ + w’y + wy’z


Bentuk Kanonik Dalam Aljabar Boolean

Contoh dan  POS  dan   SOP          

 Membuat ekspresi Boolean dalam bentuk SOP dan POS dari tabel kebenaran ini :

contoh expresi boolean

Penyelesaian :

a. Dalam bentuk SOP, maka yang dilihat adalah Y = 1

Boolean SOP1

b. Dalam bentuk POS, maka yang dilihat adalah Y = 0



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Controller Model View Migration

  Controller, Model, View, dan Migration  Sebelum kita memasuki file controller model dan view kita harus memiliki file Buka website car...